Hal. 28 (4 – 5) TUGAS2
(4) Setelah kalian membaca dan mencermati bagian yang dicetak tebal dan digarisbawahi pada soal nomor (3), kerjakanlah tugas ini. Baca, cermati, dan beri tanda (cetak tebal untuk kata kerja material dan beri garis bawah untuk kata kerja relasional) pada kalimat berikut.
a) Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hinggaterjal, berpotensi mengakibatkantanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
b) Pada prinsipnya tanah longsor terjadibila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari pada gaya penahan.
c) Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
d) Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
e) Lereng yang terjal terbentuk karenapengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
f) Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadappergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
g) Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
h) Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 22° penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikutioleh retakan.
(5) Teks eksplanasi yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” dapat disajikan secara ringkas. Caranya, kalian hanya menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Pertama, kalian mengemukakan pernyataan umum tentang tanah longsor. Kedua, sebutkan penyebab terjadinya tanah longsor. Sebagai latihan, lengkapilah kerangka ini.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusangunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.
Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, Batuan yang Kurang Kuat, Jenis Tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan dan daerah pembuangan sampah.
Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, lalu muncullah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor Melalui tanah yang merekah itulah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 18° apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
Tanah lempung atau tanah liat memiliki potensi untuk terjadinya terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal. Untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena karena akar pohon tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
Getaran gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas mengakibatkan tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 22° penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. mudah terjadi longsoran dan..
Adanya beban tambahan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadi penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke lembah.
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu, akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
Tanah timbunan pada lembah yang digunakan untuk mengembangkan dan memperluas lahan permukiman belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya, sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi.
Bidang tidak sinambung merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul karena pengikatan air tanah sangat kurang.
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
· Peryataan Umum
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusangunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur.
· Urutan Sebab Akibat 1
Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.
· Urutan Sebab Akibat 2
Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, Batuan yang Kurang Kuat, Jenis Tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan dan daerah pembuangan sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar