Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas XI Halaman 18 (a-e)(5-7)
Hal. 18 (a-e)(5-7) TUGAS 2
Tugas kalian adalah mengurai kalimat berikut seperti contoh.
a) Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk.
Temperatur yang berada di bawah titik beku
mengakibatkan
Kristal es terbentuk
subjek
predikator
objek
b) Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.
Struktur 1
Butir-butir air
terjadi
Karena
Subjek
predikator
Kata perangkai: konjungsi sebab-akibat
Struktur 2
Tetesan air kecil (tiny droplet)
Yang timbul
akibat
kondensasi
subjek
predikator
Kata perangkai: konjungsi sebab-akibat
subjek
Struktur 3
Berbenturan dengan
Tetesan air lainnya
predikator
keterangan
Struktur 4
dan
Terbawa oleh
Gerakan udara
Kata perangkai: konjungsi penambahan
predikator
keterangan
c) Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.
Struktur 1
Bila
temperatur
turun
Sampai di bawah 0° Celsius
Kata perangkai: konjungsi sebab-akibat
subjek
predikator
keterangan
Struktur 2
Butiran air
Akan berubah menjadi
salju
Subjek
predikator
keterangan
d) Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar.
Curah hujan yang sangat lebat
mempunyai
Tetes hujan besar.
subjek
predikator
objek
(e) Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar.
Struktur 1
karena
Tetes hujan
berukuran
Besar
Kata perangkai: konjungsi sebab-akibat
subjek
predikator
keterangan
Struktur 2
Pori-pori permukaan tanah
Akan tertutup
subjek
predikator
Struktur 3
sehingga
Infiltrasi air hujan
Sangat kecil
Kata perangkai: konjungsi sebab-akibat
subjek
keterangan
Struktur 4
Sebaliknya
Limpasan air hujan
menjadi
Sangat besar
Kata perangkai: konjungsi perbandingan
subjek
predikator
keterangan
(5) Kalian sudah mengetahui bahwa pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri oleh urutan sebab-akibat. Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya?
No.
Hidrologi
Banjir
1.
Struktur
Peryataan Umum:
· Jumlah air di alam ini tetap dan menikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
Sebab-akibat:
· Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.
· Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.
· Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah.
Pernyataan Umum:
· Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Sebab-akibat:
· Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan dan pengaruh air pasang.
Sebab-akibat II:
· Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang yang mengakibatkan penyebab alami dari banjir.
Sebab-akibat III:
· Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir di bandingkan dengan yang lainnya.
2.
Penyajian
Terdiri dari paragraf-paragraf
Dibuat berdasarkan sub-sub
3.
Isi
Proses sirkulasi air yang terus menerus berputar dari atmosfer ke bumi melalui hujan dan kembali ke atmosfer melalui penguapan.
Bajir merupakan fenomena alam yang dapat terjadi akibat ulah manusia maupun alam itu sendiri.
(6) Ketika membaca sebuah teks, kita sering menemukan kata-kata yang kadang tidak kita mengerti karena bermakna khusus. Kata-kata tersebut dinamai istilah. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut dinamai istilah khusus. Bacalah kembali teks “Banjir”, kemudian carilah istilah khusus yang kalian temukan dalam teks itu.
No.
Istilah
Makna
1.
Fisiologi
Uraian atau deskripsi tentang genesis dan evolusi bentuk lahan.
2.
Drainase
Lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.
3.
Erosi
Peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya). Akibat angin, air atau es.
4.
Geofisik
Ilmu tentang sifat alam bumi
5.
Sedimentasi
Suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cengkungan.
6.
Geometri Hidrolik
Ilmu yang menerangkan Bentuk penampang atau kedalaman sifat-sifat garis, sudut, bidang,dan ruang. Dengan alat ukur
7.
Infiltrasi
Aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah.
8
Vegetasi
Kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman.
9.
Deforestasi
Kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya dapat dialihkan untuk penggunaan hutan.
10.
Degradasi Lingkungan
Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsi secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya.
(7) Setelah membaca teks “Banjir”, kalian tentu menemukan bagian-bagian yang berupa pernyataan umum dan urutan sebab-akibat. Coba perhatikan baik-baik teks berikut ini. Bandingkanlah struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”.
No.
Persamaan
Perbedaan
1.
Struktur
Kedua teks memiliki struktur yang sama dimulai dari pernyataan umum dan sebab akibat
-
2.
Isi
Keduanya bertemakan sama yaitu air
Teks pertama berisi tentang siklus hidrologi. Teks kedua berisi tentang bencana yang disebabkan air.
3.
Penyajian
-
Teks pertama disajikan bentuk paragraf. Sedangkan teks kedua berbentuk sub judul dan paragraf.
4.
Kaidah
Kedua teks menggunakan konjungsi inernal dan konjungsi sebab akibat
-
Berbagi Ilmu Pengetahuan
Jumat, 26 Februari 2016
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas XI Halaman 16 (3)
Hal. 16 (3) TUGAS2
3) Dengan bantuan diagram, buatlah klasifikasi penyebab terjadinya banjir.
Faktor Alam
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebuttsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.
Faktor Sosial
Ilegal Loging (Penebangan Hutan Liar)
Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas XI Halaman 10 (1 - 4)
Hal. 10 (1 - 4) TUGAS1
1. Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata tersebut dalam Kamus Besar bahasa Indonesia.
No.
ISTILAH
MAKNA
1.
Hidrologi
ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup.
2.
Presipitasi
proses pengendapan, baik dari dalam larutan maupun dari udara permukaan ke permukaan bumi.
3.
Evaporasi
proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan lebih besar dari pada jumlah yang kembali ke permukaan air.
4.
Transpirasi
pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan nonkimia.
5.
Kondensasi
perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pd suhu udara di bawah titik embun.
6.
Gravitasi
kekuatan (gaya) tarik bumi; proses gaya tarik bumi; gaya berat suatu benda.
7.
Retensi
penyimpanan; penahanan; Penahanan terus menerus zat dalam tubuh yang secara normal seharusnya di keluarkan.
8.
Temperatur
panas dinginnya badan atau hawa; suhu.
9.
Energi
kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika); daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (sepert siniar matahari).
2. Istilah yang terdapat pada soal nomor 1 merupakan istilah bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa asing. Istilah tersebut diserap dengan mengubah beberapa huruf di akhir kata. Coba temukan lagi istilah asing yang terdapat pada teks “Siklus Hidrologi” yang diserap langsung sesuai dengan bahasa aslinya!
No.
Istilah Asing
Terjemahan
1.
Freezing Point
Titik Beku
2.
Tini Droplet
Air Kecil
3.
Estuary
Suatu tempat Bertemunya Sungai dengan laut
3. Pada tugas I kalian telah memahami hubungan sebab-akibat yang ditunjukkan dengan konjungsi, kata kerja, dan kata benda. Sekarang kalian akan belajar memahami konjungsi. Coba perhatikan paragraf kedua kalimat ketiga “Ketika temperatur berada di bawah titik beku (freezing point) Kristal es terbentuk.” Kata ketika dalam kalimat tersebut mengandung konjungsi sebab-akibat. Setiap bahasa mempunyai bentuk konjungsi yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada umumnya berdasarkan peran dan fungsi konjungsi, setiap bahasa mempunyai dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun). Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).Di dalam teks penggunaan konjungsi eksternal dan internal sering berhubungan dengan genre (jenis teks) yang digunakan. Konjungsi internal paling sering digunakan di dalam genre eskposisi, diskusi, atau eksplorasi. Hal ini terjadi karena ketiga genre tersebut secara utuh merupakan ekspresi pengungkapan gagasan dengan argumentasi. Di pihak lain, konjungsi eksternal banyak digunakan pada genre laporan, deskripsi, eksplanasi, rekon, dan prosedur. Hal ini terjadi karena kelima genre itu merupakan pengungkapan deksripsi peristiwa dan kualitas.Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 11Setelah memahami penjelasan tentang konjungsi, tugas kalian adalah mencari contoh lain konjungsi dalam teks. Isilah kolom ini setelah kalian menemukan contoh konjungsi yang digunakan dalam teks “Siklus Hidrologi” tersebut. Beri tanda silang (X) jika konjungsi eksternal yang dimaksud tidak terdapat dalam teks.
No.
Konjungsi Eksternal
Contoh
1.
Penambahan
Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang di namakan "siklus hidrologi"
2.
Perbandingan
Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar.
3.
Waktu
(X)
Sementara di perbaiki rumah ini masih dapat di tinggali karena hanya bagian depan yang di perbaiki.
4.
Sebab-akibat
karena perbedaan temperatur di atmosfer , uap berubah menjadi air.
No.
Konjungsi Internal
Contoh
1.
Penambahan
(X)
selain itu kita dapat memanfaatkan bagian administrasi untuk menyumbang dana
2.
Perbandingan
(X)
Sebaliknya Doni dapat membantu Dina dalam tugas bahasa Indonesia minggu depan
3.
Waktu
(X)
Terjadinya gempa bumi yang pertama , energi yang di hasilkan oleh lempengan yang bergerak kemudian adanya pelepasan energi
4.
Sebab-akibat
(X)
Akibat adanya pelepasan energi yang di hasilkan oleh tekanan pada lempeng itu lah membuat Gempa Bumi
4. Mari mengupas lebih dalam mengenai hubungan sebab-akibat. Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda. Perhatikan contoh berikut.
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Butir-butir air turun ke bumi.
kerena
gravitasi
(b) Dengan kata kerja
Butir-butir air turun ke bumi.
Di sebabkan oleh
gravitasi
Gravitasi
menyebabkan
Butir-butir air turun ke bumi.
(c) Dengan kata benda
penyebab
Butir-butir air turun ke bumi
Adalah gravitasi
Tugas kalian adalah mengubah kalimat berikut menggunakan tiga bentuk hubungan sebab-akibat: konjungsi, kata kerja, dan kata benda.
a) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.”
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Karena
evaporasi
(b) Dengan kata kerja
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Disebabkan oleh
evaporasi
Evaporasi
Menyebabkan
Air dipermukaan bumi berubah wujud
(c) Dengan kata benda
Penyebab
Air dipermukaan bumi berubah wujud
evaporasi
b) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap.”
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Karena
Panas Matahri
(b) Dengan kata kerja
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Disebabkan oleh
Panas Matahari
Panas Matahri
Menyebabkan
Air dipermukaan bumi berubah wujud
(c) Dengan kata benda
Penyebab
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Panas Matahari
c) “ Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air”.
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
uap berubah menjadi air
Karena
perbedaan temperatur
(b) Dengan kata kerja
uap berubah menjadi air
Disebabkan oleh
perbedaan temperatur
perbedaan temperatur
menyebabkan
uap berubah menjadi air
(c) Dengan kata benda
Penyebab
uap berubah menjadi air
perbedaan temperatur
1. Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata tersebut dalam Kamus Besar bahasa Indonesia.
No.
ISTILAH
MAKNA
1.
Hidrologi
ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup.
2.
Presipitasi
proses pengendapan, baik dari dalam larutan maupun dari udara permukaan ke permukaan bumi.
3.
Evaporasi
proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan lebih besar dari pada jumlah yang kembali ke permukaan air.
4.
Transpirasi
pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan nonkimia.
5.
Kondensasi
perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pd suhu udara di bawah titik embun.
6.
Gravitasi
kekuatan (gaya) tarik bumi; proses gaya tarik bumi; gaya berat suatu benda.
7.
Retensi
penyimpanan; penahanan; Penahanan terus menerus zat dalam tubuh yang secara normal seharusnya di keluarkan.
8.
Temperatur
panas dinginnya badan atau hawa; suhu.
9.
Energi
kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika); daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (sepert siniar matahari).
2. Istilah yang terdapat pada soal nomor 1 merupakan istilah bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa asing. Istilah tersebut diserap dengan mengubah beberapa huruf di akhir kata. Coba temukan lagi istilah asing yang terdapat pada teks “Siklus Hidrologi” yang diserap langsung sesuai dengan bahasa aslinya!
No.
Istilah Asing
Terjemahan
1.
Freezing Point
Titik Beku
2.
Tini Droplet
Air Kecil
3.
Estuary
Suatu tempat Bertemunya Sungai dengan laut
3. Pada tugas I kalian telah memahami hubungan sebab-akibat yang ditunjukkan dengan konjungsi, kata kerja, dan kata benda. Sekarang kalian akan belajar memahami konjungsi. Coba perhatikan paragraf kedua kalimat ketiga “Ketika temperatur berada di bawah titik beku (freezing point) Kristal es terbentuk.” Kata ketika dalam kalimat tersebut mengandung konjungsi sebab-akibat. Setiap bahasa mempunyai bentuk konjungsi yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada umumnya berdasarkan peran dan fungsi konjungsi, setiap bahasa mempunyai dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun). Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).Di dalam teks penggunaan konjungsi eksternal dan internal sering berhubungan dengan genre (jenis teks) yang digunakan. Konjungsi internal paling sering digunakan di dalam genre eskposisi, diskusi, atau eksplorasi. Hal ini terjadi karena ketiga genre tersebut secara utuh merupakan ekspresi pengungkapan gagasan dengan argumentasi. Di pihak lain, konjungsi eksternal banyak digunakan pada genre laporan, deskripsi, eksplanasi, rekon, dan prosedur. Hal ini terjadi karena kelima genre itu merupakan pengungkapan deksripsi peristiwa dan kualitas.Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 11Setelah memahami penjelasan tentang konjungsi, tugas kalian adalah mencari contoh lain konjungsi dalam teks. Isilah kolom ini setelah kalian menemukan contoh konjungsi yang digunakan dalam teks “Siklus Hidrologi” tersebut. Beri tanda silang (X) jika konjungsi eksternal yang dimaksud tidak terdapat dalam teks.
No.
Konjungsi Eksternal
Contoh
1.
Penambahan
Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang di namakan "siklus hidrologi"
2.
Perbandingan
Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar.
3.
Waktu
(X)
Sementara di perbaiki rumah ini masih dapat di tinggali karena hanya bagian depan yang di perbaiki.
4.
Sebab-akibat
karena perbedaan temperatur di atmosfer , uap berubah menjadi air.
No.
Konjungsi Internal
Contoh
1.
Penambahan
(X)
selain itu kita dapat memanfaatkan bagian administrasi untuk menyumbang dana
2.
Perbandingan
(X)
Sebaliknya Doni dapat membantu Dina dalam tugas bahasa Indonesia minggu depan
3.
Waktu
(X)
Terjadinya gempa bumi yang pertama , energi yang di hasilkan oleh lempengan yang bergerak kemudian adanya pelepasan energi
4.
Sebab-akibat
(X)
Akibat adanya pelepasan energi yang di hasilkan oleh tekanan pada lempeng itu lah membuat Gempa Bumi
4. Mari mengupas lebih dalam mengenai hubungan sebab-akibat. Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda. Perhatikan contoh berikut.
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Butir-butir air turun ke bumi.
kerena
gravitasi
(b) Dengan kata kerja
Butir-butir air turun ke bumi.
Di sebabkan oleh
gravitasi
Gravitasi
menyebabkan
Butir-butir air turun ke bumi.
(c) Dengan kata benda
penyebab
Butir-butir air turun ke bumi
Adalah gravitasi
Tugas kalian adalah mengubah kalimat berikut menggunakan tiga bentuk hubungan sebab-akibat: konjungsi, kata kerja, dan kata benda.
a) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.”
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Karena
evaporasi
(b) Dengan kata kerja
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Disebabkan oleh
evaporasi
Evaporasi
Menyebabkan
Air dipermukaan bumi berubah wujud
(c) Dengan kata benda
Penyebab
Air dipermukaan bumi berubah wujud
evaporasi
b) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap.”
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Karena
Panas Matahri
(b) Dengan kata kerja
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Disebabkan oleh
Panas Matahari
Panas Matahri
Menyebabkan
Air dipermukaan bumi berubah wujud
(c) Dengan kata benda
Penyebab
Air dipermukaan bumi berubah wujud
Panas Matahari
c) “ Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air”.
Hubungan
Sebab-Akibat
Contoh
(a) Dengan konjungsi
uap berubah menjadi air
Karena
perbedaan temperatur
(b) Dengan kata kerja
uap berubah menjadi air
Disebabkan oleh
perbedaan temperatur
perbedaan temperatur
menyebabkan
uap berubah menjadi air
(c) Dengan kata benda
Penyebab
uap berubah menjadi air
perbedaan temperatur
Langganan:
Postingan (Atom)